Venom – Ketidaksempurnaan Yang Mengesankan

Venom – tokoh yang muncul menjadi musuh Spiderman ini akhirnya memiliki filmnya sendiri. Terus terang, saya bukan penggemar Marvel, tapi saya penggemar film superhero. Nah, Venom kan film antihero, jadi dari awal melihat teaser-nya, saya tidak ter-teased sama sekali.

Film garapan Sony ini begitu dinanti-nantikan oleh para penggemar film, khususnya penggemar Marvel. Bahkan sebelum film ini released, sudah ada tiket presale-nya. Yang lainnya pada berebut, saya biasa aja.

Ditambah lagi dengan berbagai ulasan yang muncul ketika film ini sudah tayang, katanya nggak menarik, mengecewakan, bahkan Venom mendapat rating buruk di rottentomatoes.com – 3,0/10. Wah, tambah yakin nggak mau nonton ini film. Tapi saya juga mikir, apa iya sampai seburuk itu?

Teman-teman saya begitu antusias pengen nonton. Berhubung rame-rame, kan asyik, saya iyain saja ajakan mereka, nothing to lose, daripada suwung dan sekalian menjawab ke-kepo-an saya tentang seberapa buruknya sih film antihero. Jadi saya tidak begitu mempedulikan apa kata para kritikus film. Saya juga tidak berekspektasi apapun.

Venom
Film Anti-hero

Di bagian awal film, saya masih merasa biasa saja. Lama-lama, saya mulai merasa tertarik untuk terus mengikuti. Saya masih nunggu bagian jeleknya atau mengecewakannya. Tapi sampai pada bagian klimaks dan anti-klimaks, saya masih sangat menikmatinya. Saya suka film ini.

Maaf ya saya sama sekali tidak memberikan spoiler film, biar kalian kepo dan menontonnya sendiri, hehee.

Kembali ke Venom. Kenapa saya suka? Karena dia adalah antihero yang buruk. Nah mungkin itulah yang mengecewakan penonton dengan tolak ukur film Deadpool. It’s kinda I fall in love with Venom’s character. Mahluk asing saja memiliki nurani, malahan manusia se-ultra kaya, cerdas, berpendidikan sekelas karakter Carlton Drake tidak manusiawi sama sekali.



Tom Hardy mampu memerankan karakter Eddie Brock dengan sangat bagus. Dia begitu menjiwai karakter, dan bisa menjadi serius sekaligus humoris. Humornya dikemas dengan cerdas. Mungkin pada ulasan lain, komedinya setengah-setengah. Tapi kalau saya bilang, it’s just in the right portion.

Jadi saya menontonnya tidak terus-menerus tegang atau merem walau banyak adegan berkelahinya. Inilah alasan lain film ini dikatakan jelek, karena tidak sesadis film Deadpool. Dan karena itu, saya sangat menikmatinya.

Lalu film ini dimasukkan kategori penonton R13+. Benarkah aman ditonton anak-anak dibawah umur tapi sudah 13+? Tergantung di negara mana dulu penontonnya mengingat ini adalah film internasional. Kalau di Indonesia, karena ada adegan french kiss-nya, ya mungkin BO (Bimbingan Orangtua) lah.

Konflik film ini memang kurang greget, baik antara Eddie dan Drake, Venom dan Eddie, atau Venom dan Riot. Terutama konflik antara Eddie dan Venom yang dikemas kocak. Bagian anti-klimaks juga terasa terlalu mudah. Tapi saya tetap suka, karena nggak mbulet. To the point.

Adegan aksi pada film Venom sudah cukup menarik, terutama pada scene Eddie mengendarai motor dan dikejar-kejar oleh anak buah Drake. Sangat terasa bahwa sang sutradara – Ruben Fleischer sudah berusaha menyuguhkan yang terbaik, walau tidak sempurna.

Yang aneh adalah peran tokoh kekasih baru Anne Weying (mantan kekasih Eddie) yang bernama dr. Dan Lewis. Ekspektasi saya, dia akan defensif terhadap Eddie mengingat Anne dan Eddie yang belum lama putus, tapi nyatanya dia malah bersikap sangat welcome, bahkan menolong Eddie saat dia “terinfeksi” oleh Venom. Jadi, keberadaan tokoh dr. Dan seperti tidak terlalu diperlukan.

Film ini bisa dikatakan bergenre action comedy yang bisa dinikmati penonton R13+. Seandainya film ini mau dibuat sekuelnya, kalau Venom tokoh utamanya, mendingan jangan. Kalau disandingkan dengan tokoh-tokoh superhero lain, bolehlah.

Overall, I love this movie.

Ratingnya bagi saya adalah 8,0/10. Jadi bagi kalian yang ingin menonton film anti-hero yang ramah perasaan, tidak sadis, tidak kelam, dan aman bagi anak muda, silahkan menontonnya. Kalian pasti suka.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *