Sebuah Seni Untuk Bersikap Bodo Amat – Buku Ini Layak Beli Ga’ Sih?

Sebuah Seni Untuk Bersikap Bodo Amat adalah sebuah buku yang masuk dalam kategori psikologi yang ditulis oleh Mark Manson – seorang blogger yang memiliki jutaan pembaca. Buku ini telah diterjemahkan ke beberapa bahasa karena banyaknya permintaan peminat. Judul asli buku ini adalah The Subtle Art of Not Giving a F*ck.

Kalau hanya membaca judulnya, sangat mungkin anda akan berpikir, “Kok kasar ya kayaknya buku ini?” atau “Wah ini buku nggak bener, kok disuruh bodo amat.” Saya sempat mengerenyitkan dahi pas melihat buku ini. Sudah warnanya oranye mencolok gitu, judulnya provokatif pula, tertariklah saya untuk membelinya.

Dan membeli buku Sebuah Seni Untuk Bersikap Bodo Amat ini adalah sebuah keputusan yang benar buat saya.

Isinya jauh melebihi ekspektasi. Kok kesannya saya jualan buku ya. Hehehe. Padahal saya bukan SPG-nya, bukan juga lagi paid promote. Well, I just wanna share. Buku ini sangat menarik dan tidak membosankan untuk dibaca. Setiap bab dan sub bab memberikan hal yang menarik dan nggak biasa tapi bener.

Buku Sebuah Seni Untuk Bersikap Bodo Amat | arum.me
Buku karya Mark Manson berjudul Sebuah Seni Untuk Bersikap Bodo Amat

Buku Sebuah Seni Untuk Bersikap Bodo Amat ini berisi tentang bagaimana menyikapi banyak permasalahan hidup dengan cara yang paling masuk akal. Mungkin akan terkesan melawan arus buku-buku motivasi yang selama ini memberikan ‘hal-hal delusional‘.

Dilihat dari setiap judul bab yang diberikan, Mark Manson nampak menghempas keras pembacanya ke kenyataan menyakitkan yang selama ini dihindari atau tidak mau dihadapi oleh hampir semua orang. Sub judulnya seperti Jangan Berusaha, Kebahagiaan Itu Masalah, Anda Tidak Istimewa, Anda Keliru Dengan Semua Hal.

Mark Manson menawarkan negatifitas dengan kadar yang lumayan pekat. Tapi aneh dan ajaibnya, ternyata mampu membuat kita lebih positif dalam memandang dan menyikapi hidup. Setiap kata yang ditulisnya mampu ‘menampar’ kita untuk menyadari kenyataan.



Pasti kalian pernah merasa orang lain selalu lebih sukses dari kita, orang lain lebih mudah mendapatkan apa yang kita inginkan, atau kita sudah berusaha tapi kok hasilnya begitubegitu saja, kita sudah berusaha menjadi yang terbaik tapi hubungan dengan pasangan tidak baik, dan lain-lain.

This book is just what you need to read.

Sama sekali nggak rugi dan akan membuka mata kita sehingga kita bisa melangkah maju. Mark mengajak kita untuk mengerti dan menerima batasan-batasan diri yang merupakan kekuatan yang paling kuat.

Saat kita bisa ‘akrab’ dengan rasa takut, kegagalan, ketidak-pastian, berhenti melarikan diri, tidak lagi mengelak, dan mau menghadapi kenyataan yang menyakitkan, saat itulah kita akan menemukan keberanian dan kepercayaan diri yang selama ini berusaha kita temukan.

Sesuai dengan judulnya – Sebuah Seni Untuk Bersikap Bodo Amat, sikap bodo amat yang dimaksudkan memiliki nilai positif yang membuat pembaca lebih memahami diri sendiri dan sekitarnya. Dan metode ini bisa diaplikasikan dalam berbagai sisi kehidupan, baik itu dalam masalah karir, bisnis, keluarga, maupun cinta.

Yang menarik lagi, Mark menyertakan contoh yang diambil dari kisah nyata, seperti kisah personel band populer dan orang populer. Jadi selain bisa mengembangkan diri secara psikologis, kita juga bisa menambah pengetahuan. Apalagi humor cadas yang dibawakan oleh Mark melalui tulisannya ini bikin nggak mbosenin.

Sayangnya, buku terjemahan ini memiliki kekurangan sebagaimana buku terjemahan lainnya, yaitu terjemahannya yang agak kaku, kayak kalau nerjemahin secara online. Memang nggak semua, tapi beberapa, isinya tetap masih bisa dimengerti kok. Tapi saya pribadi membaca setengahnya dari buku terjemahan yang saya beli, setengahnya lagi saya baca versi aslinya (bahasa Inggris) secara online via scribd.com. Kalau kalian sudah jadi member dan langganan berbayar, kalian bisa baca full buku ini secara online.

Buku ini cocok banget buat kalian yang biasa over-thinking semua hal – seperti saya. Hehehe. Buku Sebuah Seni Untuk Bersikap Bodo Amat ini sama sekali nggak ngajarin kita untuk bersikap acuh tak acuh, atau menjadi pribadi psikopatik yang nggak punya perasaan. Malahan kita diajak untuk lebih ‘apa adanya’. Penasaran kan? Selamat membaca dan tercerahkan. Kamu bisa membeli buku ini di sini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *