Review Film Captain Marvel – Fantastis

Ada yang sudah nonton Captain Marvel juga kayak saya? Setuju kan kalau film ini fantastis alias keren bangettt? Hehe.

Itulah kesan yang saya dapat setelah selesai menonton film Marvel yang rilis pada 6 Maret 2019. Saya sama sekali nggak nyangka kalau filmnya bakal seimpresif itu.

Film yang disutradarai oleh Anna Boden dan Ryan Fleck ini memang seru karena ada banyak plot twist. Selain itu balutan humor cerdas (seperti biasanya) makin membuat saya menikmati film ini.

Film produksi Marvel Studios ini adalah film pertama yang muncul sepeninggal Stan Lee – pendiri Marvel Comics yang biasanya menjadi cameo dalam setiap film Marvel. Untuk menghormati dan mengenang jasanya, foto-foto beliau ditampilkan saat tulisan Marvel Studios muncul, kan biasanya yang ditampilkan jajaran karakter superheroes Marvel. Tapi jangan khawatir, beliau masih muncul dalam salah satu scene di film Captain Marvel ini.

Review Film Captain Marvel | arum.me
Review Film Captain Marvel – Fantastis

Scene film ini diawali dengan mimpi Vers (Brie Larson) yang muncul di teaser-nya, yang dia mimisan darah biru (yahh nyatanya memang dia masuk dalam Noble Star Force Heroes – yang dari namanya kayak kalangan bangsawan atau elite). Saat Vers bangun, tampaklah kecanggihan ruang tidurnya. Jendelanya otomatis membuka dan menampakkan pemandangan modern nan futuristik di peradaban Kree (ras alien yang tinggal di planet Hala).

Selanjutnya munculah karakter Yon-Rogg (Jude Law) yang membuat saya langsung membandingkan dandanannya saat memerankan Albus Dumbledore di film Fantastic Beast 2 – The Crimes of Grindelwald. Dalam film Captain Marvel ini, Yon-Rogg adalah pemimpin pasukan bintang peradaban Kree.



Pada scenes awal, saya cukup merasa bosan karena latar belakang karakter Vers yang memiliki masa lalu suram yang terus menghantuinya, ia lupa ingatan, ada orang penting dalam ingatannya, dan lain sebagainya. Semua itu hal umum yang biasa dimiliki karakter superhero.

Seiring berjalannya film, saya merasa semakin tertarik untuk mengikutinya. Saya juga merasa tegang karena jalannya susah ditebak. Seperti yang sudah saya sebutkan sebelumnya, film ini seru banget. Adegan berkelahinya, kejar-kejarannya, dan juga lagu backsound-nya catchy dan asik. Ditambah lagi, banyak karakter yang kocak, bahkan karakter musuh sekalipun. Hal itu membuat penonton sering tertawa olehnya.

Adegan drama pun tidak ketinggalan dan melengkapi emosi dari film ini. Saya nggak sampai nangis memang, tapi cukup tersentuh. Kalau sudah kena adegan yang berhubungan sama keluarga memang bikin baper ya. Hehehe.

Konflik muncul saat Vers (belakangan diketahui nama aslinya adalah Carol Danvers) mulai mengingat masa lalunya dan mengetahui kenyataan menyakitkan yang tidak ia sadari. Nilai yang saya dapat dari Captain Marvel ini adalah bahwa manusia memang lemah, namun kelemahan itu juga yang menjadi kekuatannya, yang penting manusia mau menyadari dan mengakui kelemahannya terlebih dahulu.

Film berdurasi 2 jam 5 menit ini adalah lanjutan dari film Avangers : Infinity War sekaligus pengenalan karakter Captain Marvel. Rating-nya 6/10 dari IMDb dan 83/100 dari Rotten Tomatoes. Kalau menurut saya pribadi sih ya ini film solo superhero yang benar-benar berkesan.

Buat kalian yang mau nonton Captain Marvel, jangan buru-buru meninggalkan bioskop ya setelah film selesai, karena ada 2 postcredit setelahnya yang menghubungkannya dengan film Marvel selanjutnya – Avengers : End Game. Duh, saya jadi makin nggak sabar pengen nonton Avenger selanjutnya. Hehehe.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *