Cek Kedewasaanmu. Sudah Dewasa kah Kamu?

Pernahkah kalian cek kedewasaanmu?

“Aku sudah dewasa kok!”

“Dia sama sekali nggak dewasa!”

Biasanya ungkapan-ungkapan tersebut muncul saat kita sedang punya masalah, entah dengan diri sendiri atau orang lain.

Kita sering kali merasa cukup dewasa dalam menyikapi berbagai hal yang terjadi, tapi nyatanya masalah nggak selesaiselesai.

Yang lebih menyedihkan lagi, kalau kita sudah merasa lebih dewasa dan menilai orang lain kekanak-kanakan hanya karena usia kita lebih tua darinya.

Benarkah semakin tua seseorang, semakin dewasa pula pribadinya?

Benarkah kita sudah dewasa atau hanya merasa dewasa?
Benarkah kita sudah dewasa? Atau hanya merasa dewasa? Cek Kedewasaanmu – Photo by Creativeart/Freepik

Mau mengecek seberapa dewasanya kalian? Yuk cek kedewasaanmu dan simak 11 tanda kematangan pribadi berikut.

1. Menilai Diri Sendiri

Kita sering menilai kekurangan orang lain, dan kemudian kita berpendapat, “Harusnya dia itu bla bla bla.” Nah, ini tidak baik. Kenapa?

Ketika kita fokus pada kekurangan orang lain, sesungguhnya kita secara tidak sadar sedang menunjukkan kekurangan kita sendiri.

Jadi, lebih fokuslah untuk memperbaiki diri sendiri, sehingga kita bisa bertumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Pribadi orang lain ya biarkan menjadi urusan pribadinya sendiri.

2. Menerima Orang Lain

Maksudnya bukan menerima sembarang orang untuk masuk dalam kehidupan pribadi kita lho ya..

Yang dimaksud adalah mau menerima orang lain apa adanya. Kita mau menerima segala kelebihannya dan juga bisa mentolerir kekurangannya. Semua orang itu sudah 1 paket, ada kurang ada lebihnya. Nggak ada manusia yang sempurna.

3. Memahami Orang Lain

Saat kita mengerti bahwa siapapun itu benar menurut sudut pandang mereka sendiri, saat itulah kita memiliki kematangan pribadi, karena saat itu kita bisa berjiwa besar untuk menghargai pendapat orang lain.

Apakah berarti pendapatnya pasti benar? Belum tentu. Namun setiap orang memiliki kebebasan untuk berpendapat. Kalian juga mau kan pendapat kalian dihargai?

4. Menerima Keadaan

Kita pasti pernah dihadapkan pada keadaan yang tidak sesuai dengan keinginan kita. Entah ditinggal orang terkasih, atau kehilangan barang yang sangat berharga.

Saat kita mau belajar untuk merelakannya, saat itulah kedewasaan kita sangat diuji. Nggak gampang memang, tapi harus dilakukan demi kebaikan diri sendiri. Nggak mau kan jadi stres terus penyakitan? Jangan sampe deh.

5. Ikhlas

Ya ini yang susahhh banget untuk dilakukan. Bisa dibilang nggak sembarang orang bisa bersikap seperti ini.

Untuk melakukannya, kita harus mampu untuk menghilangkan “ekspektasi” dari sebuah hubungan, baik dengan keluarga, sahabat maupun relasi.



Saat seseorang bisa memberi hanya karena ingin memberi, bukannya mengharapkan sesuatu sebagai balasan, saat itulah kedewasaannya terlihat.

Contohnya saat kita memberi pertolongan ke orang lain, lalu dia tidak mengucapkan terima kasih apalagi senyuman, ya sudah, jangan marah, ikhlaskan menolong tanpa mengharap ucapan terima kasih.

6. Kedamaian Diri

Menjadi dewasa adalah saat kita mengerti apapun yang kita lakukan sesungguhnya adalah untuk kedamaian diri sendiri.

Pernah menolong orang lain, setelah itu nggak tahu kenapa tiba-tiba merasa puas, bahagia? Itu karena kita melakukan sesuatu yang berarti dalam hidup. Bukankah sebaik-baiknya orang adalah yang bermanfaat bagi orang lain?

7. Rendah Hati

Pribadi yang matang adalah pribadi yang berhenti membuktikan pada dunia betapa pandai atau hebatnya dirinya.

Orang yang dewasa tidak memerlukan pengakuan dari orang lain bahwa dia brilian atau cerdas. Toh orang lain pasti bisa melihat dan merasakannya sendiri.

Jadi benar peribahasa kita bahwa “tong kosong nyaring bunyinya” dan “semakin padi berisi, semakin ia merunduk”.

8. Tidak Membandingkan

Saat kita berhenti membandingkan diri dengan orang lain, saat itulah kita mampu menerima keadaan kita dan berdamai dengan itu.

Keuntungan dari karakter ini adalah memampukan kita untuk introspeksi diri dan menjadi pribadi yang lebih baik.

9. Kebutuhan vs. Keinginan

Saat kita mampu untuk membedakan antara “kebutuhan” dan “keinginan” dan sanggup merelakan “keinginan” kita, itu adalah ciri kematangan pribadi.

Biasanya orang dengan karakter ini hidupnya tidak boros dan mampu mengatur keuangannya dengan baik. Tapi bukan kikir lho ya, hehee.

10. Kebahagiaan Diri

Dewasa adalah saat kita berhenti menggantungkan kebahagiaan pada hal-hal materi.

Pribadi yang dewasa mampu menyadari bahwa sesuatu yang bernilai adalah sesuatu yang tidak bisa dibeli dengan uang, seperti keluarga, sahabat, cinta, dan kedamaian diri.

11. Bertanggung Jawab

Saat kita tahu apa yang harus dilakukan saat itulah kita telah matang secara pribadi. Kita tidak akan lari dari kenyataan dan menggantungkan keadaan.

Kedewasaan diri memicu kita untuk dapat mengambil keputusan dengan baik, bertanggung jawab atas pilihan yang dibuat dan menerima segala resiko yang mungkin terjadi.

***

Yuk cek kedewasaanmu. Sekarang kalian sudah tahu kan apa saja hal yang bisa dijadikan tolak ukur dalam mengeceknya. Itulah 11 ciri orang yang dewasa. Semakin banyak ciri yang kita miliki, berarti semakin dewasa juga diri kita.

Mari kita terus berusaha menjadi pribadi yang dewasa. Kedewasaan bukan sesuatu yang dibawa sejak lahir, tapi itu adalah sesuatu yang dilatih dan dipelajari setiap saat.

Ingatlah, semakin bertambah usia seseorang, belum tentu ia dewasa atau bertambah dewasa.

Seseorang bisa bertambah usia tanpa pernah bertambah dewasa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *