Menilai Orang Lain Itu Gampang – Kata Siapa?
Kita semua melakukannya. Anda melakukannya. Saya melakukannya. Teman kita melakukannya. Kita menilai orang lain.
Di pusat perbelanjaan, kita diam-diam menilai orang lain saat sedang mengantri di kasir. Kita diam-diam menilai anggota keluarga kita berdasarkan seberapa besar mereka men-support kita. Menilai teman-teman kita berdasarkan seberapa cepat mereka merespon chat dari kita. Kita juga menilai hal-hal lain secara tidak sadar karena hal itu sudah menjadi kebiasaan kita.
Ketika kita makan, insting kita bisa menilai mana makanan yang aman atau tidak untuk dikonsumsi. Ketika kita bertemu dengan orang baru, kita bisa secara reflek menilai apakah mereka menarik atau tidak. Ketika kita dalam bahaya, kita bisa membuat penilaian untuk membuat keputusan selama sepersekian detik dimana kita akan melompat atau berlari ke jalan mana yang akan kita lalui. Hal-hal alami inilah yang memungkinkan kita untuk bertahan hidup.
Menilai sesuatu, baik secara sadar maupun tak sadar, adalah bagian mendasar dari pengalaman manusia. Kita melakukannya sepanjang hari karena itu adalah fungsi dasar untuk bergerak, bertindak, dan hidup di dunia yang dinamis ini. Karena kita tidak bisa berbuat banyak pada kepercayaan yang kita miliki tanpa secara aktif berkontribusi, kita sendiri memiliki cara untuk menilai orang lain.

Sayangnya, kebanyakan dari cara – cara tersebut memiliki kekurangan.